Pentingnya memahami kondisi desa untuk mengetahui kaitannya dengan perencanaan dengan muatan pendukung dan permasalahan yang ada memberikan arti penting Keputusan Pembangunan sebagai langkah pendayagunaan serta penyelesaian masalah yang timbul di masyarakat.
Desa Kediri salah satu dari 15 desa yang ada di Kecamatan Kediri yang merupkan daerah landai dengan ketinggian 2.000 s/d 2.500 diatas permukaan laut, dengan curah hujan yang relatif rendah, mempunyai wilayah dengan luas wilayah 459 Ha, dengan batas wilayah secara administratif sebagai berikut:
Sebelah Utara |
Desa Banjar Anyar |
Sebelah Timur |
Desa Pandak Bandung dan Abiantuwung |
Sebelah Selatan |
Desa Nyitdah |
Sebelah Barat |
Desa Delod Peken |
Iklim Desa Kediri sebagaimana desa – desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim Kemarau dan Penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Kediri, dan pada sampai saat ini juga tidak ketinggalan dibanding dengan kondisi desa – desa lain.
Demografi Desa.
Tofografi Desa
Data Penduduk
Jumlah penduduk Desa Kediri setiap tahun ada kecendrungan untuk meningkat sedangkan luas wilayah tetap, sehingga kepadatan penduduk terus meningkat dan akan menjadi besar bila tidak ditangani secara tepat dan cepat. Penduduk mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pembangunan di segala bidang sehingga penduduk merupakan sumber daya manusia sebagai salah satu faktor penentu dalam pembangunan. Jumlah penduduk 9.662 orang ; laki-laki = 4.867 jiwa dan perempuan = 4.795 jiwa, jumlah KK 2.868
Agama
Jumlah penduduk Desa Kediri pada umumnya sangat homogen sehingga adat istiadat yang dianutnya masih homogen, begitupun juga agama yang dianutnyapun sama yaitu agama Hindu.
Mata Pencaharian
Desa Kediri merupakan suatu desa agraris dan sedang berkembang sehingga mata pencaharian penduduk sangat dipengaruhi oleh keadaan suatu desa.
Mata pencaharian penduduk dapat dibedakan sebagai berikut:
NO |
PEKERJAAN |
JUMLAH |
SATUAN |
PERSENTASE |
1 |
Belum/tidak bekerja |
2059 |
Orang |
|
2 |
Bidan |
10 |
Orang |
|
3 |
Buruh Harian Lepas |
835 |
Orang |
|
4 |
Buruh Peternakan |
2 |
Orang |
|
5 |
Buruh Tani/Perkebunan |
6 |
Orang |
|
6 |
Guru |
58 |
Orang |
|
7 |
Karyawan BUMD |
3 |
Orang |
|
8 |
Karyawan BUMN |
12 |
Orang |
|
9 |
Karyawan Honorer |
15 |
Orang |
|
10 |
Karyawan swasta |
1554 |
Orang |
|
11 |
Kepala Desa |
1 |
Orang |
|
12 |
Kepolisian RI |
86 |
Orang |
|
13 |
Konstruksi |
1 |
Orang |
|
14 |
Lainnya |
9 |
Orang |
|
15 |
Mengurus Rumah Tangga |
696 |
Orang |
|
16 |
Pedagang |
447 |
Orang |
|
17 |
Pegawai Negeri Sipil |
238 |
Orang |
|
18 |
Pelajar/Mahasiswa |
1681 |
Orang |
|
19 |
Pensiunan |
71 |
Orang |
|
20 |
Perawat |
17 |
Orang |
|
21 |
Perdagangan |
5 |
Orang |
|
22 |
Petani/Pekebun |
322 |
Orang |
|
23 |
Sopir |
3 |
Orang |
|
24 |
Tentara Nasional Indonesia |
22 |
Orang |
|
25 |
Wiraswasta |
1509 |
Orang |
|
Tenaga Kerja Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
NO |
PENDIDIKAN |
JUMLAH |
SATUAN |
PERSENTASE |
1 |
Lulusan S-3 |
4 |
Orang |
|
2 |
Lulusan S-2 |
51 |
Orang |
|
3 |
Lulusan S-1 |
516 |
Orang |
|
4 |
Lulusan Diploma |
279 |
Orang |
|
5 |
Lulusan SLTA |
3105 |
Orang |
|
6 |
Lulusan SMP |
1343 |
Orang |
|
7 |
Lulusan SD |
2309 |
Orang |
|
8 |
Tidak tamat SD/tidak sekolah |
2055 |
Orang |
|
Posyandu Balita
NO |
PENDIDIKAN |
JUMLAH |
SATUAN |
PERSENTASE |
1 |
Jumlah Bayi lahir |
146 |
Orang |
|
2 |
Jumlah Ibu Melahirkan |
146 |
Orang |
|
3 |
Imunisasi Folio |
138 |
Orang |
|
4 |
Imunisasi DPT 1 |
124 |
Orang |
|
5 |
Jumlah Bailta |
558 |
Orang |
|
6 |
Balita Gizi Baik |
511 |
Orang |
|
Keadaan Sosial
Jumlah penduduk Desa Kediri berdasarkan Data penduduk periode Tahun 2019 adalah sebanyak 9.662 jiwa; jumlah penduduk laki-laki = 4.867 jiwa dan perempuan = 4.795 jiwa, jumlah KK 2.868 Sedangkan jumlah RTM sabanyak 278 RTM dengan 834 orang anggota keluarga Klasifikasi jumlah rumah tangga/kepala keluarga per Dusun.
Struktur penduduk menurut pendidikan menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang dipunyai Desa Kediri yaitu yang berusia pada usia pendidikan dasar 7 tahun s/d 16 tahun ( pendidikan sekolah dasar dan menengah) yang belum pernah sekolah 0 %, sedang mengikuti pendidikan 99,08 % dan sisanya 0,02 % tidak bersekolah lagi.
Sedangkan yang berusia diatas 16 tahun (diatas usia pendidikan dasar) yang belum pernah sekolah 0 %, sedang mengikuti pendidikan 99,08 % dan sisanya 0,02 % tidak bersekolah lagi, baik pada tingkat lanjutan dan perguruan tinggi.
Struktur penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk menggantungkan sumber kehidupannya di sektor pertanian (60% ), sektor lain yang menonjol dalam penyerapan tenaga kerja adalah perdagangan ( 20%), sektor industri rumah tangga dan pengolahan (5%), sektor jasa (5%) dan sektor lainnya seperti pegawai negeri, karyawan swsata dari berbagai sektor (10%).
Struktur penduduk menurut agama menunjukkan sebagian besar penduduk Desa 83,65% beragama Hindu), Islam (13,46 %), Budha (1,58 %), Kristen Protestan (0,73 %) dan Katolik (0,58 %). Dalam konteks ketenagakerjaan ditemukan bahwa 60% penduduk usia kerja yang didalamnya 40% angkatan kerja dan 20% bukan angkatan kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 60 %.
Kebudayaan daerah Desa Kediri tidak terlepas dan diwarnai oleh Agama Hindu dengan konsep “Tri Hita Karana” (hubungan yang selaras, seimbang dan serasi antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya)
Jumlah Penduduk.
Jumlah penduduk Desa Kediri berdasarkan Data penduduk periode Tahun 2019 adalah 9.662 jiwa; jumlah penduduk laki-laki = 4.867 jiwa dan perempuan = 4.795 jiwa, jumlah KK 2.868 Sedangkan jumlah RTM sabanyak 278 RTM dengan 834 orang anggota keluarga Klasifikasi jumlah rumah tangga/kepala keluarga per Dusun.
Keadaan Ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi secara nasional memang mengalami penurunan yang sangat drastis, hal ini diawali dari dampak krisis moneter dan berlanjut dengan krisis ekonomi secara umum,juga akibat dari kondisi politik nasional yang tidak menentu, namun demikian Desa Kediri dengan potensi yang dimiliki mencoba bertahan pada bidang-bidang usaha seperti sektor jasa/perdagangan,UKM,Koperasi, industri /kerajin rumah tangga,jasa ketrampilan dan penyewaan lainnya.
Dalam sektor jasa/perdagangan di Desa Kediri terdapat 2 unit Perbankan dan 8 unit Koperasi, 30 buah toko, 3 buah toko modern,140 buah warung, 1 buah pangkalan jasa angkutan/ojek, 2 buah Pasar Tradisional 6 dibidang industri kecil dan kerajinan rumah tangga ; usaha kerajinan 6 buah,usaha industri rumah tangga 10 buah.
Kondisi Pemerintahan Desa.
Pembagian Wilayah Desa.
Secara administratif Desa kediri terdiri dari 7 ( tujuh ) Dusun yang masing-masing dikepalai oleh seorang KelianBanjar Dinas sebagaimana tersebut dibawah ini:
Kondisi Kelembagaan.
Struktur kelembagaan di Desa Kediri disamping kelembagaan administratif Pemerintahan Desa dan Kelembagaan Adat dari DesaAdat, juga kelembagaan yang muncul atau yang didorong keberadaannya dari motif ekonomi, budaya, kesehatan, pendidikan dan sosial politik.
Kelembagaan dari pemerintahan Desa antara lain, Pemerintah Desa, BPD, PKK Desa, PKK Banjar, dari sisi ekonomi misalnya koperasi banjar, LPD, kelompok usaha kecil, kelompok tani, kelompok ternak, Gapoktan dan yang lainnya. Dari sisi pendidikan seperti komite sekolah, persatuan guru-guru dan yang lainnya. Dari sisi kesehatan seperti posyandu. Dari sisi budaya seperti seke gong, seke santi, seke dan yang lainnya. Dari sisi sosial dan politik seperti karang teruna.
Dari aspek keagamaan dan lembaga adat, Desa Kediri. terdiri dari 3 ( tiga ) Desa Adat dan 7 ( tujuh ) Banjar Adat sebagai berikut :
Desa Adat terdiri dari :
Tujuh Banjar Adat terdiri dari :
Seperti Desa-Desa lainnya yang ada di Bali, di Desa Kediri terdapat banyak Pura – Pura , disamping Pura Tri Kahyangan (Desa, Puseh dan Dalem), Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sarat dengan kehidupan religius. Pelaksanaan kegiatan keagamaan berlangsung sepanjang tahun. Keharmonisan antar warga tetap dijaga untuk menyatukan misi dan visi, melangkah bersama dalam suasana kekerabatan yang kondusif. Implementasi bentuk persatuan, kekeluargaan, dan kekrabatan diwujudkan dengan koordinasi antar Prajuru Desa Adat dan Banjar Adat bersama-sama krama Desa / masyarakat melalui konsep gotong royong.